DOKUMENTASI KEGIATAN GEBYAR 10 MUHARRAM 2020 - SERIBU NASI KOTAK UNTUK ANAK YATIM



 


Bismillahirrahmanirrahim

 

Assalamualaikum wr wb

 

Segala puji hanya kepada Allah SWT Tuhan yang Maha Esa, Sholawat dan salam atas nabi Muhammad SAW.

 

Alhamdulillah program Gebyar 10 Muharram 2020, yang bertepatan dengan tanggal 29 Agustus 2020 dengan agenda pembagian 1.000 Nasi Kotak untuk anak yatim dapat terselenggara dengan baik. Kami mengucapkan beribu ribu terima kasih kepada Panitia, para donatur dan team pendistribusi 1.000 nasi kotak kepada anak anak yatim.

 

Terima kasih juga kepada ibu Yessy (Maharani Food), ibu Ivo (Komunitas Seribu Dinar), ibu Dewi (ROTI) dan bapak Rizkil (Yatim Mandiri) yang telah menyebarkan 1.000 nasi kotak plus 1.000 roti dan ke:

 

1. Area Medan Johor dan sekitarnya

2. Area Medan Tembung dan sekitarnya

3. Area Medan Selayang dan sekitarnya

4. Area Medan Tuntungan dan sekitarnya

5. Panti Asuhan Al Kahfi kp. Durian

6. Panti Asuhan Bani Adam Mabar (plus 200 oreo)

 

Sekali lagi kami ucapkan kepada lebih dari tujuh puluh donatur yang telah bersedia menyisihkan sebagian rezekinya baik berupa uang maupun barang, sehingga kegiatan ini dapat terselenggara dengan baik.

 

Kami berharap semoga kegiatan ini dinilaikan ibadah oleh Allah SWT Tuhan yang Maha Esa dan bisa memberi manfaat bagi sebahagian saudara kita. Aamiin

 

Demikian kami sampaikan, atas kekurangan dan kesalahan yang disengaja atau tidak, kami ucapkan terima kasih.

 

Wassalamualaikum wr wb

 

PANITIA GEBYAR 10 MUHARRAM 2020

 

Bismillahi Tawakkaltu Alallahi .... semoga di hari pelaksanaan nanti tak ada halangan dan rintangan yang berarti

Terima kasih kami ucapkan kepada Para DONATUR, Komunitas Seribu Dinar, Yatim Mandiri, Tribun Medan dan rekan rekan yang tak bisa kami sebutkan satu persatu

Semoga kegiatan ini dinilai sebagai amalan yang baik di sisi Allah SWT. Aamiin YRA

Panitia Gebyar 10 Muharram 1422H 

Terima Kasih Kepada Para Donatur yang mendukung Suksesnya Acara Gebyar 10 Muharram 1422H

 Afni Jojo

Agustini

Andi Suhardi

Apri Matahari Art

Arni Deliyanti D

Awik

Bu Ade (C Bunayya)

bu Dewi Trinanda

bu Doli

Bu Evi Kantin

Bu Lely

Bu Mura

Bu Ong

Bu Risnata

Bu Via

Bu Yuni

Dedi H

Deni Walikota

Devi DKP

Diah Kelapa

Dyah MF

Eka Hafni

Eli Qatar

Eliza

Endess

Eva DKP

Fenti

Ika Ka

Isda

imam

Ivana

Iwan Pancake

Juli DKP

Kak Atik

Kak Diana V

Kak Eni Pajak

Kak Ifah Syarifah

Kemala

Loly

Masdelina S

Maya Dispenda

Meifi

Melda

Melda kwn abdi

Novi smp

Nina Knoll

Nunik

Nur Rahmi Wahyundari

Oktavianus Sibarani

Ona

Prana

Ratna AS

Ruslan

Siti Hawa

Sofie Dexa

Sri Dispenda

Sri Juminten

Sri Wartawati

Sri Wahyuni

Wiwik dimsum

Taher eramas

Tati Mawan

Tati Tarsida

Tim Panit Ruspian

Vina

Wiwid Walikota

Yuri

Yus Agustine

Temen Yuri 

Zata Dedek

 

Sebagai penanda bulan pertama dalam penanggalan Hijriyah, Muharram memiliki berbagai makna dan peristiwa. Bulan yang berarti dilarang melakukan peperangan atau pertumpahan darah itu, nyatanya memiliki banyak riwayat dan kisah penting dari sebelum zaman Nabi Muhammad SAW.

 

Peristiwa pertama yang tercatat adalah bertobatnya Nabi Adam AS kepada Allah atas dosa-dosanya setelah diturunkan ke muka Bumi. Jauh setelahnya, di bulan yang sama juga disebutkan bahwa Kapal Nabi Nuh AS mampu berlabuh di Bukit Zuhdi dengan selamat.

 

Tak hanya itu, kisah kebalnya Nabi Ibrahim AS dari siksa raja Namrud juga terlaksana dan diabadikan pada bulan Muharram. Pada saat Nabi Ibrahim dibakar hidup-hidup, Allah memberinya mukjizat dan terbebas dari panasnya kobaran api yang membakarnya.

 

Masih di kisah Nabi, kali ini datang dari zaman Nabi Yusuf AS yang bebas dari penjara karena fitnah yang didapatnya. Bahkan, Nabi Yunus juga mendapat mukjizat serupa di bulan Muharram, ia berhasil keluar dari perut ikan hiu. Nabi Ayyub AS, juga mendapat kesembuhan dari penyakit yang ia derita selama bertahun-bertahun di bulan Muharram.

 

Lebih lanjut, kisah terkenal Nabi Musa AS yang menyelamatkan kaum Bani Israil dari kekejaman Fir’aun juga terjadi di bulan ini. Bahkan, dalam kejadian itu, sang Nabi diberi mukjizat dengan membelah laut merah untuk menyelamatkan umatnya dari kejaran Fir’aun.

 

Sementara di Zaman Nabi Muhammad SAW sendiri, bulan Muharram menjadi penanda penting bagi umat Muslim dan sejarah Islam. Pasalnya, pada waktu tersebut, Nabi Muhammad SAW melakukan hijrahnya dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 masehi lalu.

 

Di buku Hijrah dalam Pandangan Al-Quran oleh Dr Ahzami Samiun, disebutkan jika, dampak dari perjalanan Hijrah Nabi Muhammad nyatanya membawa kebaikan dan berkah yang sangat luas terhadap kemanusiaan hingga masa kini.

 

Dalam Hijrah itu juga disebut beberapa manfaat seperti, mampu menyelamatkan manusia dari perpecahan dan kebingungan akan intimidasi. Bahkan, Hijrah yang dilakukan sekitar 14 abad silam itu, digadang-gadang mampu mendorong Muslimin menempuh jalan selamat yang dibangun di atas kepemimpinan pertama umat Islam. Selain, dari adanya penanggalan Islam yang mulai digunakan. 

 

Namun sayang, masih di bulan Muharram, tepatnya pada 10 Muharram 61 H, ada peristiwa yang memilukan dalam sejarah Islam. Utamanya bagi keluarga Nabi Muhammad waktu itu, cucu Nabi Muhammad SAW, Husein ra, terbunuh di sebuah tempat yang bernama Karbala. Pembunuhan itu dilakukan oleh pendukung khalifah berkuasa saat itu, Yazid bin Mu’awiyah. Walaupun, khalifah sendiri tidak menyukai kejadian itu. 

copyright: Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Muhammad Hafil - Selasa 18 Aug 2020 05:49 WIB

 

 Maharani Food bekerjasama dengan donatur donatur budiman yang menyisihkan sebagian rezekinya untuk berbagi kepada sesama dalam bentuk pembagian Nasi Kotak kepada OJOL, ABANG BECAK, TUKANG SAMPAH, KAKI LIMA, PANTI ASUHAN, RUMAH TAHFIDZ, MESJID MESJID serta DOOR TO DOOR ke rumah rumah penduduk. Semoga bermanfaat dan bernilai IBADAH ya. Aamiin YRA

Semoga di tahun yang baru bisa lebih baik dari tahun sebelumnya. Aamiin YRA
 







 

kami menyediakan catering yang berkualitas
Free Market Perindagsu (upaya perindagsu membantu UMKM dalam mengais rezeki dimasa pendemi) .... ayo semangat para pelaku UMKM ... meski kondisi ndak memungkinkan